GMT Dokumentasi
Gerakan Mahasiswa Togean, Satu Ikatan, Satu Tujuan, dan Satu Harapan.
GMT Dokumentasi
Gerakan Mahasiswa Togean, Kongres pertama yang dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012.
GMT Dokumentasi
Gerakan Mahasiswa Togean, Kongres pertama yang dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012.
GMT Dokumentasi
Gerakan Mahasiswa Togean, Kongres pertama yang dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012.
GMT Dokumentasi
Gerakan Mahasiswa Togean, Kongres pertama yang dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012.
Sabtu, 26 Januari 2013
Kamis, 24 Januari 2013
Kongres Pertama GMT, Awal Kelahiran
10.41
Gerakan Mahasiswa Togean, GMT, Kepulauan Togean, Togean, Togean Island, Visit Togean
1 comment
25 November 2012 merupakan tanggal yang boleh dikatakan mempunyai
arti tersendiri dan begitu sacral bagi organisasi Gerakan Mahasiswa Togean
(GMT), mengapa tidak karena pada tanggal tersebut, panitia pelaksana berhasil
melaksanakan kongres untuk yang pertama kalinya dengan tujuan meresmikan
organisasi GMT itu sendiri, dan juga sebagai langkah awal bagi GMT untuk untuk
membuktikan akan kemampuan dan keberadaan dari Mahasiswa Togean untuk
berorganisasi. Kongres GMT dibuka oleh bapak If’al SP, yang merupakan akademisi
dari salah satu perguruan tinggi di kota palu, dan juga merupakan salah satu
Putra Kebanggan dari masyarakat Kepulauan Togean. Dalam pidato sambutannya,
Bapak If’al SP memberikan arahan-arahan tentang bagaimana selanjutnya GMT akan
melaksanakan tugasnya, terutama dalam merangkul lebih banyak lagi Mahasiswa-Mahasiswa
Togean yang tersebar di Kota Palu, beliau berharap GMT bisa memperjuangkan apa
yang menjadi tujuan awal pembentukan GMT serta mampu menjadi sebagai pengawal
dari setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah khususnya untuk
wilayah Kepulauan Togean. Beliau berpendapat Kepulauan Togean mempunyai potensi
yang besar untuk dikelola, dan itu juga menjadi tanggung jawab dan kewajiban dari Mahasiswa-Mahasiswa Togean untuk mengembangkan serta mempromosikannya
melalui organisasi GMT. Diakhir sambutannya, beliau berharap agar GMT akan
terus berkembang dan menjadikan Mahasiswa-Mahasiswa Togean sebagai insan yang
mempunyai jiwa kepemimpinan dan juga mampu mempererat tali persaudaraan antar
sesama Mahasiswa Togean.
Pada kongres tersebut saat
pembahasan tentang AD/ART diwarnai dengan tarik ulur pendapat tentang apa yang
seharusnya menjadi isi dari Ad/ART, salah satu yang menjadi permasalahan adalah
mengenai nama dari organisasi, pada awalnya terdapat tiga nama yang menjadi
pembahasan yaitu Gerakan Mahasiswa Kecamatan Togean, Gerakan Mahasiswa Kepulauan
Togean, dan Gerakan Mahasiswa Togean. Demi melihat prospek kedepan dan juga
untuk menghargai teman-teman Mahasiswa yang berasal dari Talatakoh yang sudah
berdiri lebih awal, tentunya nama Kepulauan tidak dapat digunakan karena
Talatakoh juga merupakan bagian dari Kepulauan Togean, serta nama Kecamatan
tidak digunakan karena GMT terbuka untuk semua Mahasiswa yang berasal dari Kepulauan
Togean, yang tentu saja akan menimbulkan kesan menganak tirikan Mahasiswa yang
bukan berasal dari Kecamatan Togean apabila nantinya menggunakan nama Gerakan
Mahasiswa Kecamatan Togean, maka pada keputusan akhir nama Gerakan Mahasiswa Togean
dipilih sebagai nama yang cocok karena dengan hanya menggunakan nama Togean
sudah mencakup dari keseluruhan tanpa menyinggung perasaan dari teman-teman
Mahasiswa Talatakoh dan juga menghilangkan kesan GMT itu hanya untuk Mahasiswa
Kecamatan Togean, karena GMT itu untuk semua Mahasiswa Kepulauan Togean dan
sudah menjadi cita-cita dari GMT agar nantinya Kepulauan Togean bisa berdiri
sendiri sebagai Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Togean.
Setelah menjelang akhir dari
kongres, maka terpilihlah As’at Rafik sebagai Ketua pertama dari Organisasi
Gerakan Mahasiwa Togean. Dalam pidatonya, Beliau mengucapkan rasa terimaksih
atas kepercayaan dari teman-teman Mahasiswa yang telah mempercayakan beliau
untuk memimpin Organisasi Gerakan Mahasiswa Togean, beliau mengatakan bahwasanya
tanpa ada dukungan dan partisipasi dari rekan-rekan Mahasiswa semua yang sudah
menjadi cita-cita bersama tidak akan terlaksana, diakhir sambutannya belia mengutip kalimat dari Mantan
Presiden RI “beri aku sepuluh pemudah, maka akan ku goncangkan dunia” yang
memiliki arti besar bagi pemuda khususnya mahasiswa togean. Semoga nantinya
Gerakan Mahasiswa Togean akan tetap eksisi dan bisa menjalankan apa yang telah
menjadi cita-cita bersama, amieeennn....
Langganan:
Postingan (Atom)